Ciri Khas Produk - Ciri khas atau diferensiasi produk sangat mempengaruhi branding sebuah merek/brand, khususnya untuk positioning. Tak boleh dianggap sepele tentang Pentingnya Ciri Khas Produk untuk Branding. Pernahkah memperhatikan komentar orang-orang terhadap produk yang kita miliki? Jika mereka melihatnya dengan sekilas, tanpa berpikir, bagaimana komentarnya? Adakah perbedaan dengan merek yang lain? Jawab dengan jujur.
Kenapa pengusaha relatif
susah dalam membuat ciri khas? Biasanya karena:
1. Banyak keinginan
Terkadang tidak fokus
memikirkan satu hal yang menjadi keunggulan produk. Aku mau begini, aku mau
begitu, mirip Nobita J
2. Mudah bosan
Ada yang tidak tahan
melihat hal yang serupa tiap hari. Padahal hal tersebut harus dipertahankan
karena sudah menjadi ciri khas yang kuat.
3. Variasi
Sering juga ada yang
terjebak, salah mengartikan variasi dengan pecah fokus.
4. Bingung
Kadang terjerat dalam
kebingungan. Bingung menentukan hal yang akan dijadikan sebagai ciri khas.
Mungkin keseringan ‘mencontek’ tanpa modifikasi dan karena kurang kreatif.
Atau apapun alasannya,
pengusaha yang tidak berusaha membangun ciri khas, maka bisa dipastikan
MEREKNYA SUSAH bahkan KURANG/TIDAK AKAN TERKENAL.
Diferensiasi yang kuat
akan membangun brand yang kuat. Kecuali kamu adalah pionir dalam suatu
industri/kategori. Maka diferensiasi mungkin tidak menjadi persoalan utama.
Maka dari itu dalam ilmu
pemasaran kita mengenal rumus:
VALUE = DIFFERENTIATION +
BRAND
Nilai suatu produk
merupakan perpaduan dari diferensiasi atau ciri khas produk (yang membedakannya
dengan merek lain) dengan kekuatan merek yang dimilikinya.
dan
PRICE = VALUE
(expectation)
Harga merupakan sejumlah
angka yang akan dibayarkan oleh seseorang untuk mendapatkan nilai yang dia
harapkan dari suatu produk.
Apabila diferensiasi dan
merek (branding) tidak kuat, maka orang tidak akan mau membayar mahal, jika
dibandingkan dengan produk serupa. Alhasil mereka bermain di VOLUME.
Berdasarkan isi, jumlah atau berat.
Lebih pilih yang mana:
VOLUME atau VALUE?
DIFERENSIASI
(differentiation)
Jika produk kamu tidak
dapat dibedakan dengan produk yang lain, maka tidak ada bedanya merek kamu
dengan komoditas seperti sembako. Bentuk, rasa, ukuran dan harga hampir mirip,
tidak ada bedanya.
MEREK (brand)
Merek yang terkenal
membuat konsumen rela membayar lebih mahal. Menjadikan merek kamu terkenal,
sebelum dipromosikan, harus memenuhi tiga kriteria ini:
1. Pertama
2. Terbaik
3. Berbeda
Mungkin saja kamu bisa
membuat ayam goreng yang lebih enak dari KFC, tapi belum tentu (kemungkinan
kecil) bisa membuat merek ayam goreng yang setenar KFC. Kenapa begitu? Hal ini
karena merekalah pihak yang pertama kali memopulerkannya. Telah terlanjur
menjadi Top of Mind di benak orang-orang. Ingat ayam goreng, ingat KFC. Ingat
burger, ingat McD.
Sulit untuk tergantikan
jika suatu merek sudah ‘terkunci’ rapat di benak konsumen. Kecuali jika
diferensiasinya sangat kuat ditambah dengan promosi yang hebat.
Dalam dunia fashion,
tingkat kompetisinya sudah kusut. Coba tanya kawanmu yang hobi belanja fashion,
apakah mereka loyal terhadap satu atau dua merek? Saya yakin 99,9% akan
menjawab “Tidak”. Setiap ada diskon, matanya melirik..! Kecuali jika dikecilkan
di dalam ‘kategori’ tertentu, seperti sepatu kain, tas tenteng dan lainnya yang
belum ada merek kuat di sana.
Demikianlah tadi
pembahasan mengenai Pentingnya Ciri Khas
Produk untuk Branding . Paham
kan..?! “Jika kamu hebat dalam segala hal, maka sesungguhnya kamu lemah dalam
segala hal.”. Intinya untuk bisa memasuki di pasar yang kusut, janganlah
bertindak serakah. Buat suatu ciri khas dan konsisten. Tempelkan ciri khas
tersebut di merek kamu ke benak konsumen. Ingat ‘X’, ingat Merek Kamu..!
Baca juga: Strategi Membidik Target Pasar Wanita dalam Menjual Produk
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.