Usaha Warung Makan - Bisnis warung makan di
perkotaan maupun di pedesaan terkadang tidak selalu mulus. Untuk awal-awal
mungkin kita akan susah mendapatkan banyak pelanggan. Akan tetapi, lama kelamaan
nama warung makan akan mulai dikenal dan bakal banyak yang berdatangan ke
warungmu tersebut. Secara otomatis, keuntungan yang didapat pastinya akan lebih
besar lagi. Namun, tentunya yang perlu diperhatikan dalam merintis usaha warung
makan adalah soal cita rasa dari setiap makanan yang disediakan.
Membuka
usaha warung makan sebenarnya bisa langsung mendapatkan banyak pelanggan di
bulan pertama. Kuncinya yakni dengan dengan memberikan kesan istimewa bagi para
pelanggan saat pertama kali melihat dan masuk ke warung makanmu. Kesan pertama
bisa dari konsep warung makan yang unik, menu makanan beragam, varian harga
cukup terjangkau, hingga cita rasa dari makanan itu sendiri. Bagi kamu yang
ingin merintis bisnis warung makan di desa, ulasan di bawah ini harus disimak.
Peluang Usaha Warung Makan di Desa yang Menjanjikan
Bisnis
warung makan bisa dibilang sangat menjanjikan, baik di kota maupun di pedesaan.
Salah satu alasannya karena ini merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang.
Khususnya bagi orang yang super sibuk dan tidak sempat masak sendiri, warung
makan akan menjadi solusi terbaiknya.
Selain
itu, bisnis satu ini bisa menyesuaikan dengan besarnya modal yang kamu punya.
Misalnya tidak terlalu besar, maka bisa menyiasatinya dengan membangun warung
makan yang sederhana dan menu yang tidak terlalu banyak. Sementara untuk profit
margin yang didapat terbilang besar, yakni antara 30% hingga 50%. Menggiurkan
sekali, bukan?
Ada
beberapa faktor lain yang membuat bisnis satu ini sangat menjanjikan dijalankan
di pedesaan, di antaranya:
1. Merupakan kebutuhan dasar
semua orang. Jadi, jangan takut tidak laku karena semua orang membutuhkannya.
2. Kebanyakan masyarakat lebih
suka makan di luar dibandingkan di rumahnya. Meskipun tidak setiap hari, tetapi
ini menjadi peluang tersendiri bagi kamu untuk mendapatkan pelanggan.
3. Tidak harus bermodal besar.
Modal sedikit pun kamu sudah bisa menjalankan usaha satu ini.
4. Tidak harus menyewa tempat
yang besar. Kamu juga bisa memanfaatkan rumah sebagai warung makan yang
menarik.
5. Banyak sekali jenis menu
makanan yang bisa dipilih untuk dihadirkan di warung makanmu. Mulai dari jenis
makanan sederhana hingga modern dan unik.
6. Jika memang tidak habis, maka
bisa dimakan sendiri atau dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
7. Lebih mudah mengatur konsep
warung makan sendiri. Kamu bisa membuat warung makanmu terlihat lebih unik dan
beda dari yang lainnya agar banyak yang tertarik untuk datang.
Risiko dan Hambatan Usaha Warung Makan Khas Pedesaan
Selain
beberapa keuntungan di atas, ada pula risiko dan hambatan dari bisnis warung
makan yang harus kamu hadapi. Dengan mengetahui ini kamu harus melakukan
sesuatu agar hal tersebut tidak dialami. Adapun beberapa risiko dan hambatan
dalam mendirikan bisnis warung makan selengkapnya, sebagai berikut:
1. Persaingan ketat. Meskipun di
pedesaan, sekarang ini sudah mulai banyak yang mendirikan usaha warung makan.
Kamu harus bisa memberikan perbedaan dari warung makanmu agar bisa bersaing
dengan warung makan lainnya.
2. Persaingan harga yang
kompetitif. Beberapa warung makan terkadang memberikan harga sangat murah untuk
menu makanan yang disediakan. Tetapi kamu jangan berpikir untuk membanderol
dengan harga lebih murah. Tidak masalah agak mahal sedikit asalkan cita rasa
yang diberikan membuat para pelanggan puas.
3. Makanan basi. Karena
merupakan makanan basah yang harus segera dikonsumsi, terkadang menu-menu yang
kamu sediakan tidak habis. Akhirnya jika dibiarkan terlalu lama maka membuatnya
basi. Hal ini mungkin akan sering dialami dikarenakan kondisi tertentu sehingga
membuat makanan tidak habis.
Perhitungan Modal dan Keuntungan dalam Bisnis Warung Makan
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, bisnis warung makan di desa terbilang
menjanjikan karena bisa memberikan keuntungan besar namun dengan modal awal
kecil. Ini tentunya sangat cocok dipilih bagi kamu yang mencari peluang usaha di desa. Tidak hanya di daerah pedesaan saja, bisnis warung makan juga sangat
cocok dijalankan di daerah perkotaan.
Namun,
sebelum benar-benar menjalankan bisnis tersebut, sebaiknya lakukan perencaan
dulu secara matang. Anda perlu tahu perhitungan modal awal dan biaya
operasional yang dibutuhkan untuk bisnis tersebut. Untuk informasi
selengkapnya, sebagai berikut:
1. Modal Awal Investasi
Modal
awal perlu kamu persiapkan untuk kebutuhan investasi. Mulai dari pembuatan
tempat warung makan, meja dan kursi, peralatan masak dan lain sebagainya.
·
Pembuatan/Renovasi Warung Makan (tanpa sewa) = Rp 5.000.000,-
·
Etalase Kaca = Rp 1.000.000,-
·
Peralatan Masak = Rp 1.500.000,-
·
Meja dan Kursi = Rp 1.500.000,-
·
Biaya lain-lain = Rp 500.000,-
Jadi,
total modal awal yang dibutuhkan untuk membuka warung makan yakni sebesar Rp 9.500.000,-.
Estimasi ini mungkin akan bertambah jika Anda harus menyewa lahan dan membeli
peralatan masak yang lebih lengkap.
2. Biaya Operasional Bulanan
Untuk
biaya operasionalnya sendiri meliputi bahan makanan, biaya listrik, hingga
biaya air. Disini akan diberi gambaran menu makanan warung makan sederhana,
yakni hanya dengan lauk ayam, ikan, sayur, tempe, tahu dan juga telur. Untuk
perinciannya sendiri, yakni:
·
Beras 5 Kg per hari
dengan harga Rp 10.000,- per Kg. Jadi, perhitingannya 5 x Rp 10.000,- x
30 hari = Rp 1.500.000,-
·
Ayam 2 Kg (25 potong) per hari dengan harga Rp 27.000,- per
Kg. Jadi, perhitungannya 2 x Rp 27.000,- x 30 hari = Rp 1.620.000,-
·
Telur 2 Kg (32 butir) per hari dengan harga Rp 23.000,- per
Kg. Jadi, perhitungannya 2 x Rp 23.000,- x 30 hari = Rp 1.380.000,-
·
Tempe (30 iris) per hari dengan harga Rp 10.000,-. Jadi,
perhitungannya Rp 10.000,- x 30 hari = Rp 300.000,-
·
Tempe (30 iris) per hari dengan harga Rp 10.000,-. Jadi,
perhitungannya Rp 10.000,- x 30 hari = Rp 300.000,-
·
Sayuran per hari dengan harga Rp 10.000,-. Jadi,
perhitungannya Rp 10.000,- x 30 hari = Rp 300.000,-
·
Bumbu dapur per hari dengan harga Rp 20.000,-. Jadi
perhitungannya Rp 20.000,- x 30 hari = Rp 600.000,-
·
Teh, kopi, gula = Rp 300.000,-
·
Biaya Listrik, Air, dan gas LPG = Rp 300.000,-
Jadi,
biaya operasional yang dibutuhkan dalam rentang waktu per bulannya yakni
sebesar Rp 6.600.000,-
3. Keuntungan per Bulan
Misalnya
saja menu makanannya dibuat dalam paketan yang berbeda. Berikut gambarannya:
·
Paket nasi + ayam + sayur + teh/kopi, harga Rp 11.000,- dan
menjadi 25 porsi. Maka perhitungannya 25 x 11.000,- = Rp 275.000,-
·
Paket nasi + telur + sayur + teh/kopi, harga Rp 9.000,- dan
menjadi 25 porsi. Maka perhitungannya 32 x 9.000,- = Rp 288.000,-
·
Paket nasi + tempe + tahu + sayur + teh/kopi, harga Rp 7.000,-
dan menjadi 25 porsi. Maka perhitungannya 30 x 7.000,- = Rp 210.000,-
Maka,
total pendapatan yang bisa kamu dapatkan dalam satu hari sebesar Rp 773.000,-.
Dan jika dikalikan 30 hari, maka pendapatan satu bulan mencapai Rp 19.325.000,-
Dan
untuk keuntungan bersih yang di dapat dalam satu bulan yakni Rp 19.325.000 – Rp
6.600.000 = Rp 12.725.000,-
Penutup
Itulah
tadi informasi seputar peluang usaha warung makan di pedesaan dan analisanya
yang perlu kamu tahu. Semoga informasi di aas bermanfaat.
Next Article: Cara Menjual Hasil Pertanian
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.