Supplier Toko Pertanian - Menjalankan bisnis apa
saja, jika tidak disertai dengan ketekunan dan kerja keras pasti hasilnya tidak
akan maksimal. Karena kedua hal inilah akhirnya membuat para pebisnis gagal
dalam menjalankan bisnis yang ditekuninya. Di samping itu, kondisi lain juga
mempengaruhi sukses tidaknya sebuah bisnis, baik itu bisnis kecil (perorangan)
ataupun yang sudah besar.
Berbicara
mengenai bisnis, ada satu jenis bisnis yang diklaim masih sangat potensial
untuk dijalankan. Peluang bisnis yang dimaksud tersebut yakni menjadi supplier
toko pertanian. Bisnis satu ini sangat cocok dijalankan bagi kamu yang tinggal
di pedesaan, di mana bidang pertanian masih menjadi pekerjaan utama di pedesaan
atau perkampungan. Berbeda dengan perkotaan, di mana hampir tidak ada lahan
kosong yang cocok untuk dijadikan area persawahaan. Berikut ini ulasan lengkap
mengenai usaha supplier toko pertanian di desa yang menjanjikan.
Peluang Usaha Supplier Toko Pertanian dan Analisisnya
Untuk
kamu yang sedang mencari peluang usaha di desa yang menjanjikan, merintis toko
pertanian merupakan pilihan paling tepat. Kenapa demikian? Pasalnya di pedesaan
masih banyak petani yang menekuni bidang
pertanian ini. Pastinya mereka akan butuh segala sesuatu yang berhubungan
dengan pertaniannya tersebut.
Kamu
sebagai pemilik modal besar bisa mencoba untuk menyediakan beragam alat dan
bahan untuk kebutuhan pertanian tersebut. Bukan hanya menjadi penjual biasa,
melainkan sekaligus menjadi supplier alat dan bahan untuk pertanian tersebut.
Bisnis satu ini masih sangat potensial, karena belum banyak yang
menjalankannya.
Selain
itu, ada alasan lainnya kenapa mendirikan toko pertanian merupakan peluang
bisnis yang sangat besar, di antaranya:
1. Masih minim saingan. Di
beberapa desa umumnya belum banyak yang mendirikan toko pertanian, apalagi
sekelas supplier. Tentunya ini menjadi peluang besar bagi kamu jika berniat
menjalankan bisnis satu ini.
2. Kebutuhan akan alat dan bahan
pertanian, seperti pupuk, peralatan tani, hingga obat-obatan masih cukup tinggi
di pedesaan. Tidak lain karena sebagian besar masyarakat pedesaan menghabiskan
waktunya untuk menggarap sawah.
3. Tidak perlu sewa tempat. Kamu
bisa memanfaatkan rumah sebagai tempat untuk usahamu tersebut.
4. Modal yang dibutuhkan memang
terkesan besar, akan tetapi profit margin yang didapat bisa mencapai angka 30%.
5. Peluang mendapatkan agen atau
penjual lebih besar karena saingannya masih sedikit.
Berdasarkan
beberapa peluang di atas, kamu bisa lebih yakin untuk mulai menjalankan bisnis
sebagai supplier toko pertanian. Akan tetapi, jangan lupa kalau pasti akan ada
rintangan dan risiko yang harus siap untuk kamu hadapi.
Risiko dan Hambatan Menjadi Supplier Toko Pertanian
Seperti
yang dijelaskan tadi, menjalankan bisnis sebagai supplier alat dan kebutuhan
pertanian, ada beberapa risiko dan hambatan yang harus siap kamu hadapi. Ini
penting untuk diketahui agar kamu bisa lebih siap dalam menjalankan bisnis
tersebut. Kalaupun kamu harus menghadapinya, solusi bisa kamu temukan dengan
lebih mudah dan cepat.
Adapun
beberapa risiko dan hambatan dalam usaha menjadi supplier toko pertanian
selengkapnya, sebagai berikut:
·
Menjadi kendala tersendiri bagi kamu dalam menghafal
produk-produk pertanian. Ini karena saking banyaknya jenis produk pertanian
yang biasanya dijual dan dibutuhkan oleh petani.
·
Persaingan harga yang ketat. Di mana para pengusaha lain
sering memainkan harga dengan memberikan harga terendah untuk produk jualannya.
·
Para petani biasanya akan melakukan perbandingan harga dan
lebih memilih toko yang menawarkan harga paling murah. Bahkan selisih harga
yang sangat kecil pun akan diperhitungkan oleh mereka.
·
Persaingan dengan penjual lama seakan tidak terhindarkan.
Terkadang banyak dari mereka memberikan opsi “Hutang” untuk para petani sebagai
pemikatnya. Dan bayarnya bisa dilakukan ketika sudah masa panen.
·
Lokasi yang tidak strategis akan menjadi kendala tersendiri
bagi para penjual. Jadi, jangan sembarangan memilih tempat untuk usahamu
tersebut.
Perhitungan Modal dan Keuntungan dari Bisnis Supplier Toko
Pertanian
Setelah
mengetahui peluang dan hambatan serta risiko menjadi supplier toko pertanian di
atas, sekarang kita lanjut ke perhitungan modal dan keuntungannya. Perencanaan
memang harus disusun sejak awal agar nantinya usaha tersebut bisa terlaksana
dengan lancar.
1. Moda Investasi
Yang
pertama yang harus kamu persiapkan adalah modal awal atau modal investasi.
Modal investasi ini belum termasuk bahan atau produk yang akan dijual,
melainkan hanya meliputi penyiapan tempat jualan. Untuk perinciannya sendiri,
sebagai berikut:
·
Etalasi kaca ukuran sedang = Rp 1.000.000,-
·
Rak untuk barang (kayu atau besi) = Rp 800.000,-
·
Meja dan kursi = Rp 500.000,-
·
Biaya lain-lain = Rp 500.000,-
Jadi,
total modal awal atau investasi yang kamu butuhkan yakni sebesar Rp 2.800.000,-
2. Modal untuk Membeli Produk Dagangan
Selain
modal investasi, kamu juga mempersiapkan modal untuk membeli peralatan atau
bahan untuk kebutuhan pertanian. Jika memang kamu punya modal tidak terlalu
besar, maka bisa membeli produk-produk yang umum dan cenderung sering
dibutuhkan. Mulai dari pestisida, pupuk, obat-obatan dan vitamin dan lain
sebagainya.
Adapun
perincian produk yang harus dipersiapkan di toko pertanian yang kamu dirikan,
di antaranya:
·
Berbagai jenis pupuk = Rp 6.000.000,-
·
Pestisida = Rp 3.000.000,-
·
Alat-alat pertanian umum = Rp 4.000.000,-
·
Bibit pertanian = Rp 2.000.000,-
·
Produk lainnya = Rp 2.000.000,-
Jadi,
total untuk semua produk awal yang perlu kamu persiapkan yakni sebesar Rp
17.000.000,-.
Untuk modal membeli produk pertanian ini sebenarnya
bisa disesuaikan sendiri dengan besar modal yang kamu miliki. Jika memang kamu
berniat untuk langsung menjadi supplier besar, maka modal di atas belum ada
apa-apanya.
3. Biaya Operasional Bulanan
Kamu
juga perlu menghitung biaya operasional bulanan dalam menjalankan bisnis
tersebut. untuk biaya operasional ini sifatnya berkelanjutan, di mana kamu
harus memotong melalui jumlah pendapatan dalam hitungan per bulannya. Untuk
perincian biaya operasional bulanan tersebut, yakni:
·
Gaji karyawan 2 orang = Rp 3.000.000,- @ Rp 1.500.000,- per
orang
·
Biaya Listrik dan Air = Rp 300.000,-
Untuk
total biaya operasional bulanan dalam bisnis toko pertanian tersebut yakni
sebesar Rp 3.300.000,-
4. Pendapatan dan Keuntungan Bulanan
Untuk
menghitung besar pendapatan untuk setiap bulannya sebenarnya tida bisa
diketahui secara persis. Namun, di sini kamu bisa mempermudah perhitungannya
berdasarkan rata-rata profit margin yang di dapat. Diasumsikan profit margin
yang didapat secara keseluruhan yakni sebesar 30% dan perputaran modalnya terjadi setiap 2
minggu sekali. Maka untuk perhitungan pendapatannya, yakni:
Rp
17.000.000,- (Modal produk) X 30% = Rp 5.100.000,-
Maka,
pendapatan kotor untuk satu bulannya dengan perputaran modal 2 minggu sekali,
yakni sebesar Rp 10.200.000,-
Sementara
untuk keuntungan bersih yang didapat untuk setiap bulannya, yakni:
Rp
10.200.000 – Rp 3.300.000 = Rp 6.900.000,-
Penutup
Itulah
tadi informasi lengkap mengenai peluang bisnis supplier toko pertanian di
daerah pedesaan yang perlu kamu tahu. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Next Article: Cara Membuat Kurikulum Bimbel dan Peluang Bisnisnya
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.