Cara Membuat Kurikulum Bimbel - Bimbel atau Bimbingan
Belajar sering dipilih oleh para orangtua untuk anak mereka agar lebih
berprestasi di sekolahnya. Di Bimbel pelajar bisa lebih memperluas ilmu
pengetahuannya mengenai pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dengan demikian,
mereka akan lebih paham dan saat harus mengerjakan soal dari guru mereka bisa
dengan mudah menyelesaikannya. Ada banyak jenis Bimbel yang bisa ditemukan
sekarang ini, ada yang mengajarkan pelajaran secara umum dan juga khusus.
Kita
tahu pelajaran di sekolah sekarang ini semakin meningkat dan terkesan lebih
sulit jika dibandingkan dengan jaman dulu. Hal ini membuat para pelajar harus
berpikir lebih keras dan menambah jam belajarnya. Untuk tambahan jam belajar
yang paling tepat adalah dengan memilih Bimbel atau les private. Hal ini
tentunya membuat prospek bisnis Bimbel semakin menjanjikan. Namun, terkadang
kita sebagai pemilik Bimbel bingung dengan kurikulum Bimbel yang harus
diajarkan. Tenang saja, berikut ini cara membuat kurikulum Bimbel yang bisa
kamu jadikan inspirasi.
Cara Membuat Kurikulum Bimbel yang Mudah
Mendirikan
usaha Bimbingan Belajar atau Bimbel, kamu dituntut harus bisa menguasai bidang
mata pelajaran yang kamu pilih untuk Bimbel tersebut. Selain itu, pelajaran
yang diajarkan ke para murid juga harus sudah sesuai dengan kurikulum yang
berlaku saat ini.
Pertama-tama
kamu buat kerangka modul yang akan diajarkan sesuai mata pelajaran yang
dipilih. Membuat modul tersebut tidak boleh sembarangan, kamu perlu
menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Untuk saat ini kurikulum yang
diterapkan dihampir semua sekolah yakni kurikulum 2013 atau sering disingkat
K13.
Sebagian
dari kamu mungkin masih bingung untuk membuat kurikulum atau materi untuk usaha
Bimbel yang kamu jalankan. Tidak perlu khawatir, karena di sini akan dibahas
beberapa tips untuk membuat materi Bimbel tersebut, yakni:
·
Pertama, kamu harus memahami kurikulum terbaru dan diterapkan
di sekolah-sekolah untuk setiap jenjang. Baik itu kurikulum untuk jenjang SD,
SMP hingga SMA dan sederajat. Ini sangat penting untuk dilakukan bagi seorang
guru Bimbel agar para murid bisa mendapatkan ilmu tambahan sesuai yang
diajarkan di sekolah. Carilah silabus dasar dari setiap materi yang akan
diajarkan melalui situs resmi dinas pendidikan. Bisa ditambahkan juga melalui
buku-buku yang diterbitkan secara resmi dari departemen pendidikan dan
percetakan ternama.
·
Kedua, memahami konsep dari kurikulum terbaru itu sendiri.
Tidak boleh asal dalam membuat materi Bimbel atau modul ini. Dengan cara ini
kamu nantinya bisa lebih mudah dalam hal penilaian dan juga teknik
penyampaiannya untuk setiap materi.
·
Ketiga, mengumpulkan soal-soal yang masih berkaitan dan
sesuai dengan kurikulum terbaru yang berlaku. Soal-soal ini memang tidak boleh
terlepas dari kegiatan Bimbel. Jika hanya sekedar materi biasanya para murid
akan cukup kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan. Melalui soal akan
membantu mereka paham lebih cepat tentang mata pelajaran yang mereka pelajari,
baik di Bimbel maupun di sekolah.
Peluang Usaha Bimbingan Belajar atau Bimbel di Desa
Kamu
yang mencari peluang usaha di desa yang menjanjikan, Bimbel bisa menjadi
pilihan yang paling tepat. Prospek dari usaha Bimbel ini sendiri semakin
menjanjikan karena saat ini banyak orang tua yang butuh guru pendamping untuk
anaknya. Khususnya di daerah pedesaan, usaha Bimbel cukup banyak dicari oleh
para orang tua.
Selain
itu, ada alasan lain kenapa usaha Bimbel harus kamu pilih dan jalankan mulai
saat ini, di antaranya:
1. Tidak butuh modal yang besar.
Yang kamu butuhkan hanyalah modul atau materi, papan tulis, alat menulis dan
lain sebagainya. Dan semua peralatan tersebut harganya murah-murah.
2. Banyak orangtua yang terlalu
sibuk bahkan tidak bisa mengajari anaknya sendiri sehingga butuh guru
pendamping. Selain minat pasar yang masih tinggi, bisnis satu ini juga punya
pangsa pasar yang luas.
3. Tidak perlu sewa tempat. Kamu
bisa mulai membuka Bimbel di rumah dengan memanfaatkan ruang kosong, seperti
ruang keluarga, teras rumah atau ruangan ksoong lainnya.
4. Punya profit margin yang
cukup besar, sehingga sangat menjanjikan.
5. Bisa dijadikan pekerjaan
sampingan, di mana waktu bisa kamu atur sesuai dengan jam kosong yang dimiliki.
Misalnya saja Bimbel sore atau malam hari.
Melihat
beberapa peluang di atas mungkin kamu akan lebih yakin untuk menjalankan bisnis
satu ini. Jangan ragu, mulailah dari sekarang agar kamu lebih paham soal
Bimbingan Belajar tersebut.
Risiko dan Kelemahan Bisnis Bimbingan Belajar
Meskipun
punya banyak keuntungan, namun usaha Bimbel juga punya beberapa kelemahan dan
risiko yang harus dihadapi. Adapun beberapa risiko dan kelemahan bisnis Bimbel
selengkapnya, sebagai berikut:
1. Harus selalu update ilmu
dikarenakan perubahan kurikulum yang berlaku dari pemerintah. Bahkan update
kurikulum ini sering terjadi cukup cepat, sehingga kamu juga harus cepat
menyesuaikannya.
2. Persaingan dengan tempat
Bimbel lain terkadang menjadi penghalang bagi kita. Hal ini akan menimbulkan
persaingan harga yang cukup ketat, dan kamu harus berpikir dua kali untuk itu.
3. Kebanyakan metode pembelajaran
yang diberikan di Bimbel akan berbeda dengan yang ada di sekolah. Terkadang hal
ini membuat bingung murid dan juga orangtua. Kamu harus lebih pintar dalam
menjelaskan hal satu ini.
4. Sifat para murid yang terlalu
kekanak-kanakan terkadang mengharuskan kita lebih bersabar. Mereka merasa
Bimbel bukanlah hal yang amat penting sehingga terkesan menyepelekannya.
Terlebih lagi mereka merasa semua waktunya dihabiskan untuk belajar dan mereka
tidak suka itu.
5. Soal administrasi cukup
ribet, menjadi kendala tersendiri bagi kamu yang ingin menjalankan bisnis
Bimbel.
Perhitungan Modal dan Keuntungan Bisnis Bimbel
Melakukan
analisa sangatlah penting saat kamu akan menjalankan suatu bisnis. Termasuk
juga ketika ingin menjalankan bisnis Bimbingan Belajar atau Bimbel. Kamu harus
bisa melakukan perencanaan yang tepat, mulai dari menghitung modal dan
keuntungan yang akan didapat. Untuk analisa bisnis Bimbel selengkapnya, sebagai
berikut:
1. Modal Investasi
Beberapa
peralatan dan hal pendukung lainnya perlu kamu persiapkan untuk bisnis Bimbel,
di antaranya:
·
Papan tulis = Rp 500.000,-
·
Meja = Rp 400.000,-
·
Alas atau karpet = Rp 150.000,-
·
ATK = Rp 350.000,-
·
Biaya lain-lain = Rp 500.000,-
Jadi,
untuk total modal awal investasi yang harus kamu persiapkan sebesar Rp 1.900.000,-
2. Biaya Operasional Bulanan
Sementara
untuk biaya bulanan dari usaha Bimbingan Belajar ini sendiri, yakni:
·
Biaya listrik = Rp 150.000,-
·
Biaya tidak terduga = Rp 200.000,-
Jadi,
total untuk biasa operasional per bulan yang dibutuhkan sebesar Rp 350.000,-
3. Keuntungan yang Didapat
Untuk
menghitungan keuntungan atau pendapatan dari usaha Bimbel ditentukan oleh
banyaknya murid yang kamu dapatkan. Misalnya saja kamu mendapatkan sebanyak 50
murid dan biaya Bimbelnya sebesar Rp 50.000 ,- per bulan untuk satu murid. Maka
perhitungannya, yakni:
·
Pendapatan satu bulan: 50 murid x Rp 50.000,- = Rp 2.500.000,-
·
Pendapatan bersih per bulan : Rp 2.500.000 – Rp 350.000 = Rp
2.150.000,-
Penutup
Itulah
tadi cara membuat kurikulum Bimbel dan informasi seputar peluang bisnis Bimbel
tersebut. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Next Article: Harga Pom Mini Terbaru dan Peluang Bisnisnya
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.