Ternak Ayam Rumahan - Bagi kamu yang mencari
usaha sampingan yang cocok dijalankan di rumah, ternak ayam bisa dijadikan
pilihan. Bukan beternak ayam broiler ataupun petelur, melainkan ternak ayam
kampung. Dibandingkan jenis ayam lainnya, ayam kampung diklaim punya nilai
minat yang cukup tinggi di pasaran. Salah satunya karena tingkat gizi dari ayam
kampung lebih baik dan bagus untuk kesehatan tubuh.
Ini
tentunya menjadi peluang tersendiri bagi kamu yang ingin mendapatkan
penghasilan tambahan. Terlebih lagi peternak ayam kampung terbilang masih
jarang dan permintaan pasar masih sangat tinggi. Tertarik untuk menjalankan
usaha ternak ayam rumahan tersebut? Kalau begitu kamu wajib menyimak ulasan di
bawah ini.
Peluang Usaha Ternak Ayam Rumahan
Ayam
kampung merupakan salah satu jenis ayam konsumsi yang cukup tinggi nilai
jualnya. Untuk satu ekornya bisa dibanderol dengan harga Rp 50.000 hingga Rp
70.000. Berbeda dengan ayam broiler atau pedaging yang umum dijual, harganya
jauh di bawah ayam kampung. Salah satu alasannya karena ayam kampung memiliki
nilai gizi yang tinggi dan bagus untuk tubuh.
Ayam
kampung juga sangat potensial untuk dijadikan bisnis, yakni dengan
membudidayakannya. Bukan dengan cara mengembangbiakkan ayam kampung, melainkan
membeli bibit dan membesarkannya untuk dijual nanti. Ada beberapa kelebihan
beternak ayam kampung di rumah dan menjadi alasan kuat kenapa kamu wajib
mencoba usaha satu ini, di antaranya:
1. Harga Jual Ayam Kampung Masih Tinggi
Seperti
yang sudah disinggung di atas, harga jual untuk ayam kampung ini masih
terbilang tinggi. Harganya jauh lebih tinggi dibandingkan ayam jenis broiler
atau pedaging. Bisnis ini tentunya sangat cocok dipilih bagi kamu yang mencari
usaha sampingan di rumah.
Salah
satu faktor kenapa nilai jual ayam kampung cukup tinggi, mungkin karena
peminatnya tidak setinggi ayam broiler. Dan lagi, ayam kampung lebih lama
pemeliharaannya dibandingkan ayam broiler. Ayam kampung dari bibit hingga siap
jual membutuhkan waktu sekitar 70 hari hingga 3 bulan.
2. Persaingan Masih Cukup Longgar
Mungkin
karena waktu pemeliharaan ayam kampung yang lebih lama, membuat banyak orang
lebih memilih ternak ayam broiler. Karena itulah, peternak ayam kampung masih
relatif sedikit. Persaingan yang rendah menjadi peluang emas bagi kamu yang
ingin beternak ayam kampung.
Persaingan
yang tidak ketat ini tentunya akan memberikan keuntungan besar untuk kamu. Dan
secara otomatis risiko kegagalan bisnis bisa lebih ditekan.
3. Mudah dalam Hal Pemeliharaan
Kelebihan
lain jika kamu memilih untuk beternak ayam kampung adalah pemeliharaannya yang
terbilang mudah. Kenapa dibilang lebih mudah? Karena memelihara ayam kampung
kamu tidak perlu menyuntikkan bahan kimia pada ayam. Ayam kampung memiliki
tingkat kesehatan dan ketahanan tubuh yang lebih baik daripada ayam broiler.
Ayam
kampung bisa tetap hidup sehat meskipun hidup secara liar dan cenderung tidak
terlalu kamu perhatikan. Cukup dengan memberinya vitamin alami, ayam kampung
sudah bisa hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
4. Kandungan Gizi yang Tinggi
Satu
lagi kelebihan dari ayam kampung sehingga cocok untuk dijadikan bisnis rumahan,
yakni kandungan gizinya yang cukup tinggi. Karena kandungan gizinya yang tinggi
ini membuat minat orang untuk mengonsumsinya juga lebih tinggi. Salah satu yang
membuat ayam kampung bergizi tinggi adalah karena tidak adanya bahan kimia yang
digunakan untuk pemeliharaan ayam kampung tersebut.
Modal dan Keuntungan dari Ternak Ayam Rumahan
Setelah
mengetahui beberapa kelebihan beternak ayam kampung di atas, mungkin kamu mulai
tertarik untuk menjalankan usaha sampingan tersebut. Jika benar, berarti kamu
perlu menyiapkan segala sesuatunya sebelum benar-benar memulai bisnis ternak
ayam kampung tersebut. Pertama kamu perlu menghitung modal awal yang perlu
dipersiapkan untuk menjalankannya.
Berikut
ini adalah gambaran penghitungan modal awal untuk menjalankan bisnis ternak
ayam kampung di rumah, yakni:
·
Biaya pembuatan kandang = Rp 3.000.000,-
·
Alat untuk pemanas tubuh ayam = Rp 800.000,-
·
Tempat makan dan minum = Rp 500.000,-
·
Listrik bulanan = Rp 100.000,-
·
Pakan ayam = Rp 6.000.000,- (satu periode)
·
Obat-obatan dan vitamin = Rp 300.000,-
·
Terpal = Rp 400.000,-
·
Lain-lain = Rp 1.000.000,-
·
Bibit ayam kampung siap ternak = Rp 7.500,- per ekor, 500
ekor = Rp 3.750.000,-
Dengan
perhitungan di atas, total modal awal untuk memulai bisnis ternak ayam kampung
yakni sebesar Rp 10.450.000,- beserta
bibit ayam kampungnya.
Untuk
pemeliharaan ayam kampung ini sendiri untuk satu periodenya sekitar 70 hari
atau paling lama 3 bulan. Di usia tersebut ayam kampung sudah siap dipanen
dengan nilai jual sebesar Rp 50.000 sampai Rp 80.000 per ekor. Untuk ROI dari
bisnis ternak ayam ini sendiri masih tergantung keuntungan yang didapat.
Berbicara
soal keuntungannya, dengan memlihara 500 ekor ayam kampung, diasumsikan tersisa
450 ekor ayam yang siap dijual. Bisa karena ayam mati, kurang sehat atau yang
lainnya. Jadi, penghitungan keuntungannya sendiri, yakni:
Hasil
penjualan = 450 ekor x Rp 80.000 (harga per ekor) = Rp 36.000.000,-
Keuntungan
bersih = Rp 36.000.000 – Rp 10.450.000 (modal awal + operasional) = Rp 25.550.000,-
Keuntungan
dalam satu bulan = Rp 25.550.000 : 3 bulan = Rp 8.5 jutaan
Risiko dalam Bisnis Ternak Ayam Rumahan
Semua
jenis usaha pasti ada risiko yang harus dihadapi, termasuk dalam urusan bisnis
ayam kampung. Salah satu risiko yang harus dihadapi adalah penyakit pada ayam.
Meskipun daya tahan tubuh ayam kampung cukup kuat, namun tidak menutup kemungkinan
juga terserang penyakit sehingga menyebabkan kematian.
Selain
itu, lonjakan harga pakan juga sering menjadi kendala bagi para pebisnis ayam
kampung. Meskipun tidak terjadi secara terus-menerus, namun ini akan sangat
menyulitkan.
Tips Menjalankan Usaha Ternak Ayam Kampung di Rumah
Ada
beberapa tips untuk menjalankan bisnis ternak ayam kampung agar sukses dan
mendapatkan keuntungan besar. Adapun beberapa tips tersebut, di antaranya:
1. Pilih Bibit Unggul
Tips
yang pertama agar bisnis ternak ayam kampung memberikan keuntungan besar yakni
dengan memilih bibit ayam terbaik. Bibit ayam kampung super mungkin akan
memaksamu mengeluarkan budget yang lebih besar. Akan tetapi hasil yang didapat
juga cukup besar, dengan selisih jual sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per
ekor dibandingkan bibit ayam kampung biasa.
2. Memahami Segmen Pasar
Target
pemasaran untuk ayam kampung juga perlu kamu pahami dengan baik. Dengan
demikian, keuntungan yang bisa didapat akan jauh lebih besar dibandingkan kamu
asal menjualnya. Cobalah untuk menawarkan ayam kampung tersebut ke rumah makan
atau restoran. Selain harga jualnya lebih tinggi, ini juga memperbesar
kemungkinan kamu punya pelanggan tetap.
3. Melakukan Promosi
Jangan
karena hanya menjual ayam sehingga kamu enggan untuk melakukan promosi ke media
sosial. Ini juga sangat penting dilakukan, salah satunya agar kamu mendapatkan
penawaran harga yang tepat untuk ayam kampung.
Selain
media sosial, kamu juga bisa menawarkan ayam kampung melalui website khusus.
Dengan cara ini, kemungkinan distributor besar akan menghampirimu dan
memberikan penawaran harga yang spesial.
Penutup
Itulah
tadi ulasan singkat mengenai peluang usaha ternak ayam rumahan alias ayam
kampung yang mudah dan menguntungkan. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Next Article: Usaha Pulsa
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.